Jumat, 25 September 2009

Motor 2 Tak? Kenapa tidak?

Hai semua.. Sekali lagi saya pindah dari blog satu ke blog yang lainnya...

Kali ini saya menggunakan Blogger.com yang disupport Google, dengan harapan search enginenya bisa membuat tulisan-tulisan di blog ini dibaca oleh lebih banyak penggemar motor dua tak di Indonesia.Tulisan - tulisan di blog ini umumnya akan membahas motor - motor dua tak di Indonesia, terutama motor - motor yang pernah saya miliki ataupun yang pernah saya tangani sebelumnya.
Kenapa nama blog ini Oprekerz? :) itu karena hobby utama saya mengoprak -oprek motor 2 Tak (bukan meng - anaktiri-kan 4 Tak lho..) dan memang di rumah saya yang masih ada sisanya tinggal motor jenis itu.
Apabila ada request dari penggemar motor dua tak yang ingin agar saya membahas jenis motor dua tak yang mereka inginkan, saya akan berusaha mencari info dan menerbitkan hasil riset semampu saya.
Sedikit tentang diri saya, saya masih berlokasi di kampung orang, meneruskan studi S2 IT, pengalaman memiliki motor dimulai dari tahun 1992 hingga saat ini, saya pernah memiliki berbagai jenis motor dua dan 4 tak, antara lain:
Dua Tak:
Suzuki Crystal Tune, Yamaha Champ, Kawasaki AR 125, Suzuki RGR 150, Yamaha F1Z, Yamaha F1Z-SE, Yamaha F1ZR, Yamaha RZR, Yamaha RXZ Yamaha RX-King, Yamaha RX-K, Honda NSR 150R, Suzuki Satria 120R, Yamaha YZ125.
Empat Tak:
Suzuki Shogun 110, Suzuki Smash 110, Suzuki Shogun 125 SP, Honda Astrea Grand.
Hobby saya pada motor dua tak membuat saya memilik pengalaman merawat motor-motor dua tak. Walaupun saya bukan pembalap resmi, tapi saya sering terjun di dunia balap, dimulai dari profesi tester untuk bengkel sampai akhirnya pernah punya bengkel motor dan motor-motor balap.
Blog ini akan saya mulai dengan tulisan-tulisan mengenai:

  • Motor-motor yang pernah saya miliki,
  • Part kompetisi pendukung motor tersebut,
  • Tips and trick khusus motor dua tak.
  • Bengkel - Bengkel 2 tak di Jakarta.
  • Bisnis otomotif
  • dan lain - lain.

Selain untuk dokumentasi pribadi, semoga tulisan - tulisan di blog ini juga bermanfaat buat penggemar dua tak lainnya.
Go Oprekerz !

Cylinder Head YZ125 untuk Yamaha RXZ – RX-King (Bag – 2)



:)

Sekali lagi saya tidak sabar.. Head saya langsung bayar dan ambil ke tempat penjualnya dua hari setelah saya menang lelang di ebay..Butuh pengorbanan memang, tapi ini demi RXZ saya yang masih ada di Jakarta..
Akhirnya barang saya dapatkan, dan ternyata barang yang saya dapatkan masih bagus.Head YZ125 yang saya dapatkan berkode 1w1, yang berarti buatan tahun 1978, dengan posisi busi agak ke belakang.Seperti pernah saya ceritakan sebelumnya, bahwa saya pernah menggunakan head jenis ini (tapi yang posisi businya center) pada Yamaha RZR saya. Nah sekarang jadi agak bingung jadinya, posisi busi di tengah melawan posisi busi di belakang, yang mana yang lebih bagus ya?



Bentuk offset squish Head YZ125 - 1w1


Setelah saya membaca buku Two stroke performance racing, saya mendapatkan info bahwa head jenis ini awalnya didesain untuk membuat mesin dua tak lebih awet. Mengapa head jenis ini bisa membuat mesin dua tak lebih awet?Umumnya mesin dua tak mengalami panas yang berlebih pada sisi lubang buang (exhaust). Panas gas hasil pembakaran yang melewati bagian tersebut bisa mencapai 630 derajat celcius. Apabila gas buang tersebut tidak dengan cepat dibuang, maka umumnya bagian piston pada sisi exhaust akan mengalami panas yang sangat berlebih. Hasil dari panas berlebih tersebut akan membuat piston menjadi mudah aus dan baret, plus ring seher yang cepat aus.

Dengan memindahkan titik panas ke bagian belakang boring, diharapkan panas dapat sedikit berkurang. Prinsipnya begini:
- mesin modern mengarahkan arah semburan bensin ke bagian belakang boring (bagian intake) dengan tujuan efisiensi, sehingga bensin yang tidak terbakar tidak langsung terbuang ke lubang exhaust dan tetap berkumpul di daerah dekat intake tersebut.
- Panas yang terjadi di bagian intake tersebut dapat segera didinginkan bensin yang tak terbakar tersebut ataupun bensin yang baru disemburkan pada langkah kompresi berikutnya.
- Offset squish akan membuang gas buang, ke arah dinding bagian intake(yang sudah didinginkan) dan langsung ke arah lubang exhaust dengan lebih sempurna.

Walaupun demikian, tetap letak titik busi di tengah lebih memberikan tenaga yang lebih besar sebagai efek dari pembakaran yang sempurna. Offset squish seperti pada head ini bermaksud memberikan daya tahan mesin yang lebih optimal dan efisiensi.





(Bagian 3 ?)

Cylinder Head YZ125 untuk Yamaha RXZ – RX-King (Bag – 1)


Maaf kalau gambar di atas ada tanda merah di pojok kanan bawah, sebab saya memang mengambil gambar tersebut dari halaman lelang ebay yang saya menangkan(tanda merah itu untuk menutupi bekas logo Ebay-nya). Berburu part motor 2 tak di ebay memang asyik lho. ini bukan pertama kalinya saya belanja part di ebay.
Sebelumnya saya pernah membeli beberapa karburator bekas yang unik. Kemarin saya ikut lelang di ebay untuk membeli cylinder head Yamaha YZ125 tahun tua. Dan saya menang pada lelang itu. Dan minggu depan baru akan saya ambil.
Saya ingat waktu abang saya pernah bilang kalo RX King barunya (pada saat itu tahun 1987) bakal menggunakan head belimbing. Dia bilang itu head gokart yang bikin motor kencang. Dan ternyata setelah saya punya motor sendiri, saya baru tahu itu milik motorcross Yamaha YZ125 tahun tua.
Tahun 1998 saya menggunakan head itu pada Yamaha RZR saya. Head keadaan bekas, yang harus dirubah diameter dan squishnya, karena bekas digunakan di RX King. Efeknya saat itu terutama pada akselerasi mesin. Memang saya merubah squishnya sedikit atas anjuran bengkel Hen’s (di kebun Jeruk), tapi sesuai pengalaman saya, mesin seakan tidak mengalami overheating sehingga tarikannya tetap bagus.
Kekurangannya dibanding head standard terutama pada suara mesin yang jadi agak kasar. Hal itu menurut saya wajar, sebab bentuk headnya memang lebih terbuka, sehingga suara mesin terdengar lebih jelas.

Berikut informasi yang saya dapat dari riset internet :
  • Head jenis ini milik Yamaha YZ berpendingin udara (hingga tahun 1980), yang artinya bisa berkapasitas 100cc, 125cc atau 250cc.
  • Bentuknya mengadopsi bentuk head motorcross merk Eropa, seperti Bultaco atau Sachs.
  • Yamaha juga menerapkan head jenis ini untuk mesin gokart kompetisinya.
  • Untuk Jenis YZ125, headnya berdiameter 55mm (keluaran 76 – 78) dan 56 (keluaran 79-80)
  • YZ125 keluaran 79 memiliki kode mesin 2X3, sedangkan yang tahun 78 kode mesinnya 1W1
  • Untuk digunakan di RXZ, RZR, RXS, RXK atau RX-King letak bautnya tidak masalah (keluaran 78-80).
  • Diameter squish tetap harus disesuaikan untuk RX-King.
  • Untuk RXZ/RZR apabila menggunakan head keluaran tahun 1979 tidak perlu merubah squish.
  • Ada dua model squish untuk head ini. yang tahun 1978 ke bawah letak busi agak ke belakang, yang tahun 1979 letak businya tepat di tengah.
  • Berita dari pedagang spare part di Indonesia yang menyebutkan head ini milik YZ125 keluaran 1987 tidak benar. Sebab YZ125 keluaran 1987 sudah berpendingin air (radiator).
  • Head jenis ini mempunyai pendinginan yang baik.

Ah.. andai bisa ambil barang lebih cepat ya.. kan bisa buat oleh-oleh untuk RXZ saya yang nganggur di kampung halaman..

Nanti kita bahas lagi ya setelah barang saya ambil..

Suzuki Crystal – Suzuki RC110





Suzuki Crystal - Suzuki RC110

Suzuki Crystal adalah generasi ketiga Suzuki RC di Indonesia (setelah RC 80 dan RC100). Diawali dengan peluncuran Suzuki Crystal pada tahun 1990, Suzuki tetap mempertahankan basis mesin RC JetCooled yang dikenal tangguh dan responsif.

Suzuki Crystal mempunyai beberapa pilihan warna pada masa awal peluncurannya (1990), seperti : hitam, putih hitam dan putih hijau. Model yang futuristik meninggalkan kesan kuno dibandingkan generasi RC sebelumnya (RC 100). Selain penambahan kapasitas mesin (109CC), perubahan yang mencolok yang terdapat pada Suzuki Crystal ini jika dibandingkan dengan Suzuki RC100 dan RC 80 adalah : Rangka jenis baru, pijakan kaki penumpang yang independent (terpisah dari swing arm) dan model cover body yang modern.
Dimulai tahun 1992, Suzuki Crystal mengalami penambahan varietas yang baru, yaitu Suzuki Crystal Tune. Suzuki Crystal Tune memiliki beberapa perbedaan jika dibandingkan dengan Suzuki Crystal versi standard, antara lain: warna yang tersedia (merah, hijau, hitam), tutup rantai versi sport, warna pada speedometer, knalpot versi sport ( kolong ), bar step, spuyer, dan blok mesin.Persamaan dengan model sebelumnya (RC100) adalah: sistim rem teromol pada kedua roda dan basis mesin.
Mesin Suzuki Crystal standard berkapasitas 109cc dan mampu menghasilkan 12 PS pada 8500 RPM (12,5 PS untuk Crystal Tune). Sistem pendingin mesin tetap mengandalkan air-forced cooled (JetCooled —dengan kipas pendingin). Karburator menggunakan mikuni VM16 (kombinasi main jet / pilot jet: 95 dan 22,5 untuk type standard, 90 dan 20 untuk type Tune). Perbandingan Reduksi akhir yang cukup berat (36/14) membuat motor ini mampu mencapai top speed hingga 130 kpj untuk versi standard, dan 140 kpj untuk versi Crystal Tune pada kondisi baru di masa itu.


Cari di Blog Ini

Pengikut